Tips Penggunaan Si Ijo Pupuk Organik Pada Padi

SI IJO adalah pupuk organik yang multi fungsi, dapat digunakan pada tanaman maupun pada hewan. Fungsi penggunaan SI IJO pada tanaman khususnya padi adalah untuk meningkatkan hasil produksi padi serta menekan penggunaan pupuk kimiawi dan pestisida secara berlebihan. Karena penggunaan pupuk kimiawi serta pestisida secara berlebihan sangatlah tidak baik dapat membahayakan lingkungan juga dapat memperburuk ekosistem yang ada di area persawahan mengurangi dan kesuburan pada tanah. 

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada penanaman padi

TAHAP I 

Persiapan dan pengolahan tanah sawah

Pengolahan tanah bertujuan mengubah keadaan tanah pertanian dengan alat tertentu hingga memperoleh susunan tanah (struktur tanah) yang dikehendaki oleh tanaman.

Pengolahan tanah sawah terdiri dari beberapa tahap :
a. Pembersihan
b. Pencangkulan
c. Pembajakan
d. Penggaruan

TAHAP II

Membuat persemaian

Membuat persemaian merupakan langkah awal bertanam padi. Pembuatan persemaian memerlukan suatu persiapan yang sebaik-baiknya,
sebab benih di persemaian ini akan menentukan pertumbuhan padi di sawah, oleh karena itu persemaian harus benar-benar mendapat perhatian, agar harapan untuk mendapatkan bibit padi yang sehat dan subur dapat tercapai.

Persiapan lahan untuk persemaian
Tanah harus subur
Cahaya matahari
Pengairan
Pengawasan

Ada 2 macam cara penyemaian

1. persemaian kering
2. persemaian basah

Persemaian kering

Persemaian kering biasanya dilakukan pada tanah-tanah remah, banyak terdapat didaerah sawah tadah hujan. Persemaian tanah kering harus dilakukan dengan baik yaitu :

Ukuran bedengan persemaian biasanya sesuai kebutuhan. Panjang bedengan 500 -600 cm, lebar bedengan 100 -150 cm, tinggi 20 -30 cm.

Diantara kedua bedengan yang berdekatan selokan, dengan ukuran lebar 30-40 cm.

Pembuatan selokan ini dimaksud untuk mempermudah :
Penaburan benih dan pencabutan bibit
Pemeliharaan bibit dipersemaian meliputi :
Penyiangan
Pengairan
Pemupukan
Pemberantasan hama dan penyakit

 

Persemaian basah

Perbedaan antara persemaian kering dan basah terletak pada penggunaan air. Persemaian basah, sejak awal pengolahan tanah telah membutuhkan genangan air.

Fungsi genangan air: 

Air akan melunakan tanah
Air dapat mematikan tanaman pengganggu (rumput)
Air dapat dipergunakan untuk memberantas serangga perusak bibit

TAHAP III 

Penggunaan benih

Benih yang di pakai harus benih unggul dan bersetifikat.

Sebelum benih di tebar di persemaian, benih di rendam dahulu dengan SI IJO
SELAMA 24 JAM DENGAN UKURAN ATAU DOSIS 5 TUTUP BOTOL SI IJO UNTUK 20 KG DI TAMBAH AIR SECUKUPNYA, kemudian diperam (sebelumnya ditiriskan atau dietus)

Lamanya pemeraman benih diperam atau di kekeb selama 24 jam, agar didalam pemeraman tersebut benih berkecambah.

Pelaksanaan menebar benih
Hal- hal yang hams diperhatikan dalam menebar benih adalah :
- Benih telah berkecambah dengan panjang kurang lebih 1 mm
- Benih tersebar rata
- Kerapatan benih harus sama

TAHAP IV

Penanaman

Syarat -syarat bibit yang siap dipindahkan ke sawah :
- Bibit telah berumur 17 -25 hari
- Bibit berdaun 5 -7 helai
- Batang bagian bawah besar, dan kuat
- Pertumbuhan bibit seragam (pada jenis padi yang sama)
- Bibit tidak terserang hama dan penyakit
Bibit yang berumur lebih dari 25 hari kurang baik, bahkan mungkin telah ada yang mempunyai anakan.

Dalam menanam bibit padi, hal- hal yang harus diperhatikan adalah :
a. Sistim larikan ( cara tanam )
b. Jarak tanam
c. Jumlah tanaman tiap lobang
d. Kedalam menanam bibit
e. Cara menanam

a) Sistim larikan (cara tanam)
- Akan kelihatan rapi
- Memudahkan pemeliharaan terutama dalam penyiangan
- Pemupukan, pengendalian hama dan penyakit akan lebih baik dan cepat
- Dan perlakuan-perlakuan lainnya
- Kebutuhan bibit / pemakaian benih bisa diketahui dengan mudah

b. Jarak tanam

Jarak tanam tergantung pada jenis padi, jika jenis padi tertentu banyak menghasilkan anakan jarak tanam yang harus lebih besar atau renggang. Sebaliknya jenis padi yang memiliki jumlah anakan sedikit memerlukan jarak tanam yang lebih sempit. Ideal pada padi adalah 30 cm X 30 cm karena dengan jarak tersebut padi akan banyak memiliki anakan

c. Jumlah tanaman tiap lobang

Bibit tanaman yang baik sangat menentukan penggunaannya pada setiap lubang. Pemakian bibit tiap lubang antara 1 - 2 batang   

d. Kedalaman menanam bibit

Bibit yang ditanam terlalu dalam / dangkal menyebabkan pertumbuhan tanaman kurang baik. Kedalaman tanaman yang baik adalah 3 – 4 cm

e. Cara menanam

Penanaman bibit padi di awali dengan menggaris tanah / menggunakan tali pengukur untuk menentukan jarak tanam. Setelah pengukuran jarak tanam selesai dilakukan penanaman padi secara serentak

TAHAP V

Pemupukan

Di sinilah peran SI IJO pupuk organik sangat berfungsi Tujuannya adalah untuk mencukupi kebutuhan makanan yang berperan sangat penting bagi tanaman baik dalam proses pertumbuhan / produksi.

Penggunaan pupuk organik SI IJO dapat dilakukan secara intensif setelah padi berusia 1 minggu setelah tanam hingga padi berusia 6 minggu, dengan tenggang waktu penyemprotan adalah 1 minggu sekali yaitu dengan cara di semprotkan pada batang padi dan pada bagian bawah daun padi. Kenapa penyemprotan pupuk organik SI IJO pada batang dan bawah daun padi..?? karena penyerapan makanan pada tanaman baik itu padi maupun tanaman lainnya selain melalui akar juga melalui stomata atau mulut daun. Dan stomata (mulut daun)tanaman padi terdapat pada batang dan daun padi terutama daun bagian bawah.

Penyemprotan SI IJO dilakukan pada saat air pada sawah sedikit atau macak-macak.

Keterangan Gambar :

1. Akar
2. Batang
3. Daun
4. Stomata/mulut daun padi

Ket :10 ml =  ±1 Tutup Botol SI IJO










Tabel pemupukan Padi

APLIKASI	DOSIS / TAKARAN	FREKWENSI PEMAKAIAN
Perendaman Benih selama 24 Jam Hari ke 7,15, 25 Hari ke 35, 45, 60	50 ml/20 kg Benih 3 ml / 1 Liter air 3 ml /  1 Liter air	Tangki 14 liter = 4 ttp btl si ijo  Tangki 17 liter = 6 ttp btl si ijo

Berikut ini Beberapa contoh gambar Hama padi  :

Virus Padi :