Senin, 28 Januari 2013

Tips Cara penggunaan pupuk SI IJO Pada Sayuran Daun.

Bayam 

Bayam (Amaranthus spp.) merupakan sayuran yang memiliki daun berwarna hijau,tanaman ini memiliki kandungan klorofil dan zat besi yang tinggi. Tanaman ini sangat mudah di budidayakan dan tidak memerlukan biaya yang mahal. Walaupun demikian jika Sayuran yang banyak mengandung vitamin dan mineral ini di budidayakan memiliki prospek bisnis yang bagus karena selain memerlukan lahan yang tidak terlalu luas juga harga yang lumayan mahal di perkotaan. Sayuran ini dapat tumbuh sepanjang tahun pada ketinggian sampai dengan 1000 m dpl dengan pengairan secukupnya.

Stok bayam cabut untuk pasar-pasar tradisional maupun pasar modern (super market) masih kurang. Hal ini terlihat dari harga bayam cabut yang relatif mahal per ikatnya. Apalagi bayam cabut sangat mungkin dan mudah untuk dibudidayakan secara organik, karena tanaman ini belum mengalami serangan hama maupun penyakit yang berat yang dapat mengakibatkan gagal panen. Selain itu kebutuhan pupuk untuk bayam cabut juga sangat minim (cukup pupuk organik saja). Karena dua alasan di atas sangat memungkinkan untuk kita produksi bayam cabut organik

Ada 3 jenis tanaman bayam yaitu : Bayam cabut (batangnya berwarna merah juga ada berwarna hijau keputih-putihan). Bayam petik (pertumbuhannya lebih tegak serta berdaun lebar, warna daun hijau tua dan ada yang berwarna kemerah-merahan). Dan yang terakhir adalah Bayam yang biasa dicabut dan juga dapat dipetik (Jenis bayam ini tumbuh tegak, berdaun besar berwarna hijau keabu-abuan). Untuk pembahasan selanjutnya kita akan fokus pada bayam cabut.

Cara Budidaya: 

Benih.  
Bayam dikembangkan melalui biji. Biji bayam yang dijadikan benih harus cukup tua (+ 3 bulan). Benih yang muda , daya simpannya tidak lama dan tingkat perkecambahannya rendah. Benih bayam yang tua dapat disimpan selama satu tahun. Benih bayam tidak memiliki masa dormansi dan kebutuhan benih adalah sebanyak 5-10 kg tiap hektar atau 0,5 - 1 g/m2.
Persiapan Lahan. 
Lahan dicangkul sedalam 20-30 cm supaya gembur. Selanjutnya buat bedengan dengan arah membujur dari Barat ke Timur agar mendapatkan cahaya penuh. Lebar bedengan sebaiknya 100 cm, tinggi 30 cm dan panjang sesuai kondisi lahan. Jarak antar bedengan 30 cm.

Penanaman/Penaburan Benih.
Sebelum penanaman atau penaburan benih sebaiknya benih di rendam dahulu dengan SI IJO pupuk organik selama 1- 2 jam dengan dosis 2 tutup botol SI IJO  di campur air secukupnya. Setelah itu bibit di tiriskan hingga cukup kering.
Penanaman dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu ditebar langsung di atas bedengan secara merata. Yang kedua bisa ditebar pada larikan/barisan dengan jarak 10-15 cm, kemudian ditutup dengan lapisan tanah.

Pemupukan 

Pemupukan pada tanaman sayur bayam dapat dilakukan dengan cara disemprot pada batang sayuran dan daun bagian bawah, kenapa harus pada batang dan daun bagian bawah..?
karena penyerapan makanan pada tanaman baik itu bayam maupun tanaman lainnya selain melalui akar juga melalui stomata atau mulut daun. Dan stomata (mulut daun)tanaman bayam terdapat pada batang dan daun bayam terutama daun bagian bawah.

Tabel pemupukan bayam
APLIKASI
DOSIS / TAKARAN
FREKWENSI PEMAKAIAN
Pertumbuhan
10ml (1 tutup btl) / 3 liter air
7-10 Hari 1 x semprot


Pemeliharaan.
Bayam dapat berproduksi dengan baik asalkan kesuburan tanahnya selalu dipertahankan, misalnya dengan pemupukan organik yang teratur dan kecukupan air, untuk tanaman muda (sampai satu minggu setelah tanam) membutuhkan air 4 l/m2/hari dan menjelang dewasa tanaman ini membutuhkan air sekitar 8 l/m2/hari.


Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT).  

Jenis hama yang sering menyerang tanaman bayam diantaranya ulat daun, kutu daun, penggorok daun dan belalang. Penyakit yang sering dijumpai adalah rebah kecambah (Rhizoctonia solani) dan penyakit karat putih (Albugo sp.). Untuk pengendalian OPT gunakan pestisida yang aman yaitu pestisida biologi atau pestisida nabati saja


Panen.  

Bayam cabut biasanya dipanen apabila tinggi tanaman kira-kira 20 cm, yaitu pada umur 3 sampai dengan 4 minggu setelah tanam. Tanaman ini dapat dicabut dengan akarnya ataupun dipotong pangkalnya.





 

Daun bawang

Nama Latin: Allium fistulosum L.
Nama Inggris: Welsh onion
Famili : LILIACEAE

Pengolahan Lahan

Pengolahan lahan dilakukan 15-30 hari sebelum tanam
Pembedengan untuk tanah sawah/tanah darat (lahan kering): 
Bersihkan areal dari gulma dan batu/kerikil. 
Olah tanah sedalam 30-40 cm hingga gembur. 
Buat parit untuk pemasukan dan pengeluaran air. 
Buat bedengan selebar 80-100 cm, tinggi 30 cm dengan lebar antar bedengan 25-30 cm. 

Campur merata dengan tanah, 10-15 ton/ha pupuk kandang dan ratakan permukaan bedengan. 
Pengapuran dilakukan jika tanah ber-pH < 6.5 dengan 1-2 ton/ha kapur dolomit dicampur merata dengan tanah pada kedalaman 30 cm.

Pembibitan dengan Persemaian
Benih disemaikan dalam bedengan dengan lebar 100-120 cm dan panjang lahan. Tanah diolah sedalam 30 cm campur pupuk kandang yang telah diayak sebanyak 2 kg/m. 
Bedengan diberi atap plastik bening setinggi 100-150 cm di sisi Timur dan 60-80 cm di sisi Barat. 
Benih sebelum di tanam dalam persemaian sebaiknya di rendam dahulu dengan SI IJO pupuk organik selama 10 - 15 menit dengan dosis 2 tutup botol di campur air secukupnya, kemudian tiriskan hingga kering lalu ditaburkan dalam larikan melintang sedalam 1 cm dengan jarak antar larikan 10 cm. 
Tutup dengan daun pisang/karung goni basah. 
Setelah berkecambah penutup dibuka

Penyiraman setiap hari. 
Tanaman dipupuk dengan SI IJO pupuk organik sesuai dosis anjuran dengan cara semprot (umur 1 bulan) bibit berumur 2 bulan dengan ketinggian 10 - 15 cm siap dipindah tanamkan. 





Pembibitan dari Anakan

Rumpun yang akan dijadikan bibit berumur 2,5 bulan dan sehat. 
Rumpun dibongkar bersama akarnya, bersihkan tanah yang menempel dan akar/daun tua. 
Pisahkan rumpun sehingga didapatkan beberapa rumpun baru yang terdiri atas 1-3 anakan. 
Buang sebagian daun. 
Bibit disimpan di tempat lembab dan teduh selama 5-7 hari.

Penanaman
Biasanya ditanaman dengan pola tanam tumpang sari.  
Bibit ditanam di antara tanaman utama yang berumur lebih panjang dari bawang daun. 
Sebelum kanopi tanaman utama saling menutup, bawang daun harus sudah dipanen. 
Sistem tumpang sari yang sekarang banyak ditanam adalah dengan tanaman cabe, wortel dan sayuran daun lain. 

Waktu tanam terbaik awal musim hujan (Oktober) atau awal kemarau (Maret). 
Lubang tanam dibuat pada jarak 20 x 20 cm sedalam 10 cm. Sebelum penanaman, bibit dari persemaian dicabut dengan hati-hati, sebagian akar dan daun dipotong. 
Sebagian akar dari bibit dari rumpun induk juga dibuang. 
Sebelum di tanam dalam persemaian sebaiknya di rendam dahulu dengan SI IJO pupuk organik selama 10-15 menit dengan dosis 5 tutup botol di campur air secukupnya
Tanam bibit dalam lubang dan padatkan tanah di sekitar pangkal bibit pelan-pelan.
 
Pemupukan

!
<![Tabel pemupukan bawang daun
APLIKASI
DOSIS / TAKARAN
FREKWENSI PEMAKAIAN
Pertumbuhan
10ml (1 tutup btl) / 3 liter air
7-10 Hari 1 x semprot


Hama dan Penyakit
Ulat bawang/ulat grayak (Spodoptera exiqua Hbn.)
Ulat tanah (Agrotis ypsilon Hufn.) 
Thrips/kutu loncat/kemeri (Thrips tabbaci Lind.)
Bercak ungu (Alternaria porri (Ell.) Cif.)
Busuk daun/embun tepung
Busuk leher batang (Bortrytis allii Munn.) Gejala: leher batang menjadi lunak, berwarna kelabu, bentuknya menjadi bengkok dan busuk.
Antraknose (Collectotrichum gleosporiodes Penz.) Gejala: daun bawah rebah, pangkal daun mengecil dan tanaman mati mendadak.


Panen
Umur Panen 2,5 bulan setelah tanam.  
Jumlah anakan maksimal (7-10 anakan), beberapa daun menguning. 
Seluruh rumpun dibongkar dengan cangkul/kored di sore hari/pagi hari. 
Bersihkan akar dari tanah yang berlebihan.
 
 

 

 

Caisim

Dua minggu sebelum tabur benih, bedengan ditaburi dengan 2 kg pupuk kandang yang telah dicampur dengan 20 gr urea, 10 gr SP-36, dan 7,5 gr KCl. Setelah itu benih ditebar di atas bedengan dan ditutupi dengan tanah tipis-tipis. Penyiraman hendaknya dilakukan dengan sprayer, benih yang baik akan tumbuh dalam 3-5 hari. Setelah penyemaian benih yang sudah berdaun 2-3 helai (2-3 minggu setelah biji disemaikan) tanaman dapat disimpan ke dalam tempat semai hingga siap tanam sekitar 3-4 minggu. 


Pengolahan Tanah
Tanah dicangkul dan dibuat bedeng berukuran 120 cm dan tinggi bedeng 20-30 cm, jarang antar bedeng adalah 30 cm. Kemudian di atas bedeng ditaburi dengan pupuk kandang dan diaduk dengan tanah hingga rata.

Penanaman
Jarak tanam yang digunakan adalah jarak ganda (2 baris per tanaman) dengan jarak tanam 40×40 cm atau 20×20 cm. Penanaman dilakukan pada bibit yang berumur 3-4 minggu atau sudah mempunyai 3-5 helai daun.

Pemeliharaan
Penyiraman selalu dilakukan sesuai dengan kebutuhan tanaman dan iklim sejak semai hingga dewasa. Penyiangan gulma atau rumput liar biasanya dilakukan 2 minggu sekali sesuai pertumbuhan gulma dilakukan sekaligus dengan penggemburan tanah.

Pemupukan

Tabel pemupukan caisim

APLIKASI
DOSIS / TAKARAN
FREKWENSI PEMAKAIAN
Pertumbuhan
10ml (1 tutup btl) / 3 liter air
7-10 Hari 1 x semprot



Panen
Panen sayur caisin dapat dilakukan pada umur 40-50 hari setelah penanaman atau 7 minggu setelah tanam
 






Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar