Pembibitan
Dalam hal pembibitan cabai,sebaiknya dilakukan apabila penyiapan lahan sudah 70% selesai. Hal ini untuk menghindari dari bibit terlalu tua (terlambat tanam), selain itu, persiapan media semai terdiri dan tanah, pupuk kandang, pupuk SP-36 ditambah insektisida furadan. Perbandingan 2 ember tanah + 1 ember pupuk kandang + 165 gram SP-36 + 75 gram furadan. Untuk pembibitan memakai polybag ukuran 8 x 10 cm, 6 x 10 cm, untuk penanaman 1 ha dibutuhkan pembibitan polybag sebanyak 20.000 polybag termasuk cadangan untuk sisipan. Langkah selanjutnya, ungkapnya, upaya mensterilkan media sesuai dengan fumigan, dimana Media semai sebaiknya disterilisasi terlebih dahulu dengan menggunakan fumigan tanah (Basamid G). Tujuannya apabila Basamid G terkena air akan mengeluarkan gas metil isotiosianat yang dapat membunuh serangga, cendawan, nematoda dan bakteri serta mematikan benih gulma yang akan tumbuh. Dan, selanjutnya, memberil perlakuan benih agar beban penyakit.
Dalam hal pembibitan cabai,sebaiknya dilakukan apabila penyiapan lahan sudah 70% selesai. Hal ini untuk menghindari dari bibit terlalu tua (terlambat tanam), selain itu, persiapan media semai terdiri dan tanah, pupuk kandang, pupuk SP-36 ditambah insektisida furadan. Perbandingan 2 ember tanah + 1 ember pupuk kandang + 165 gram SP-36 + 75 gram furadan. Untuk pembibitan memakai polybag ukuran 8 x 10 cm, 6 x 10 cm, untuk penanaman 1 ha dibutuhkan pembibitan polybag sebanyak 20.000 polybag termasuk cadangan untuk sisipan. Langkah selanjutnya, ungkapnya, upaya mensterilkan media sesuai dengan fumigan, dimana Media semai sebaiknya disterilisasi terlebih dahulu dengan menggunakan fumigan tanah (Basamid G). Tujuannya apabila Basamid G terkena air akan mengeluarkan gas metil isotiosianat yang dapat membunuh serangga, cendawan, nematoda dan bakteri serta mematikan benih gulma yang akan tumbuh. Dan, selanjutnya, memberil perlakuan benih agar beban penyakit.
Sebelum
benih ditebar dipembibitan benih
harus diberi perlakuan. Ada dua cara pemberian perlakukan, dimana
pertama dengan perlakuan basah berupa, yakni sebelum benih disemai
terlebih dahulu benih direndam dengan SI IJO (2 tutup botol SI IJO di tambah air secukupnya selama 1-3 jam) Kemudian benih ditiriskan kemudian dibungkus handuk/koran dibasahi lalu
diperam dalam kaleng biskuit yang diberi lampu 15 watt, selama 3—4 han
benih berkecambah 0,5-1,0 mm dan siap disemaikan.
Pemeliharaan bibit secara intensif
Selama
bibit berada dalam rumah pembibitan, diharapkan untuk tetap mendapat
pemeliharaan. “Untuk mendapatkan bibit siap tanam yang berkualitas baik,
jadwal pembukaan dan penutupan sungkup, hendaknya dilakukan pada pagi
hari bibit perlu mendapat sinar matahari, maka sungkup dibuka s/d jam
10.00 WIB, sungkup ditutupkan kembali saat panas mulai terik jam 10.00 –
16.00 WIB bila han hujan sungkup tetap ditutup untuk menghindari dari
percikan air hujan,” jelasnya. Sedangkan pola penyiraman dilakukan
setiap hari, penyiangan / Gulma dilakukan pada musim hujan, karena gulma
mudah tumbuh, maka pembibitan perlu disiangi dengan cara mencabut gulma
yang turnbuh pada areal pembibitan.
Untuk tahap pemupukan cukup
menggunakan pupuk melalui daun (penyemprotan) dengan mempergunakan pupuk
daun, berdosis 1 gram atau 1 ml/ltr air, selain itu dalam hal
pengendalian H/P, hama yang menyerang biasanya adalah ulat
tanah ( Agrotis ipsilon). Hal itu terlihat dengan tanda-tandanya bibit
mati terpotong, penyakit lainnya biasanya yang meyerang tanaman cabai
berupa cendawan ( Pythium Aphanider Matum), untuk jenis ini tanda—tanda
serangan batang mudah layu. Mengantisipasinya dapat dilakukan
penyemprotan Insektisida yang digunakan Decis, Fungisida yang digunakan
Dithane M.45 dosis 0,5 dan konsentrasi yang biasa dilakukan,
pengendalian dilakukan sebaiknya 3 hari sebelum pindah tanam.
Mempersiapkan lahan untuk penanaman cabai
Persiapan
lahan untuk penanaman cabai, dilakukan dengan langkah-langkah Pembuatan
bedengan, dengan lebar bedengan 100—120 cm, untuk selokan, lebar selokan 60—70 cm dan panjang bedengan sesuai keadaan,
sedangkan tingginya berkisar 30 cm sampai 50 cm.
Untuk menaikkan
PH Tanah, sebaiknya dilakukan pengapuran tanah, dengan caranya, pada
saat pengolahan tanah, diberikan kapur pertanian yang menggunakan,
Kalsit/Kaptan CaCO3, Dalomite Ca Mg (CO) berdosis, 2 sampai 4 Ton/Ha
atau 200-400 gram/m2.
Pemupukan bedengan, ujarnya, dilakukan pada
saat pemasangan Mulsa Plastik Hitam Perak (MPHP) sebanyak 85% dan total
pupuk yang akan diberikan. Pada musim hujan pemberian N jangan terlalu
banyak akan menyebabkan hatang tanaman cabai banyak mengandung air
(sukulen), tanaman yang sukulen akan mudah terserang Hama/Penyakit.
Pemupukan
Tabel pemupukan cabe merah
Tabel pemupukan cabe merah
APLIKASI
|
DOSIS / TAKARAN
|
FREKWENSI/PEMAKAIAN
|
Pertumbuhan
Pembungaan/pembuahan
|
3ml / 1 liter air
|
7-10 Hari x semprot
|
Sedangkan untuk Pemasangan mulsa, dianjurkan dilakukan pada jam 09.00—14.00 WIB pada saat cuaca panas.
Alasannya, akunya, agar mulsa plastik mudah dikembangkan bila ditarik
kencang. Pada sisi—sisi mulsa dipasang pasak yang terbuat dan bambu agar
kelihatan rapi dan tidak bergeser. Kemudian dibuat lubang pada plastik
dengan menggunakan kaleng susu yang diisi dengan ara api dengan jarak 60
x 70 cm secara zigzag.
Populasi tanam, perhektarnya dengan jarak
tanam 60 x 70 cm, atau untuk lahan datar sebanyak 16.000 batang,
sedangkan untuk lahan terasering sebanyak 14.000
batang. Tapi, apabila lahan pertanaman berbentuk terasering bukan lahan
datar, maka penanaman sebaiknya dimulai dan hamparan paling bawah,
dengan demikian apabila tanaman tua terserang penyakit tidak akan
menular ketanaman muda lewat air yang mengalir. Ditegaskannya,
penggunaan bibit yang agar seragam, dimana dalam satu petakan/bedengan
usahakan bibit yang ditanam seragam besarnya. Sedangkan untuk umur bibit
siap ditanam, imbuhnya pada umur 20-25 hari (berdaun 3—4 helai).
“Penanaman sebaiknya dilakukan pada sare hari, dan pada musim hujan
penanaman dapat dilakukan kapan saja asalkan kondisi udara tidak terlalu
panas,
Cara bercocok tanam cabe rawit
Bercocok tanam
Pertumbuhan
tanaman cabai rawit yang baik dan hasil produksinya tinggi merupakan
dambaan dan harapan kita semua . untuk mencapai tahapan tersebut kita
harus melakukan kegiatan bercocok tanam cabai rawit yang menggunakan
tahapan – tahapan sebagai berikut:
Jenis cabai rawit yang sering diusahakan adalah sebagai berikut :
Cabai kecil atau cabai jemprit
buahnya kecil dan pendek , lebih pedas dibandingka Janis cabai lainnya.
Cabai putih atau cabai domba
buahnya lebihbesar dari cabai jemprit atau cabai celepik , dan rasanya kurang enak.
Cabai celepik
buahnyalebih
besar dari pada cabai jemprit dan lebih keci dari cabai domba. Rasanya
tidak sepedas cabai jemprit . sewakti muda berwarna hijau setelah masak
berwarna merah cerah .
Pengolahan tanah
dapat
dilakukan membajak atau mencangkul sedalam 25 – 30 cm hingga tanah
menjadi gembur . setelah itu biarkan 7 – 14 hari untuk mendapatkan sinar
matahari
- pembuatan bedeng
• lebar bedeng 100 – 120 cm
• tinggi bedeng 20 – 30 cm
• jarak antara bedeng dengan bedeng lainnya 30 – 45 cm . arah bedeng memanjang ke utara selatan .
- syarat pupuk kandang yang baik adalah
• tidak berbau
• tidak panas
• berwarna kehitam hitaman , dan
• benar – benar sudah matang
- jarak tanaman cabai rawit sebagai berikut
• 50 x 100 cm
• 60 x 70 cm
• 50 x 90 cm
- cara pembuatan jarak tanaman
a. pasang tali kenca ( pelurus ) sejajar dengan panjang bedeng , kira – kira 10 cm dari tepi bedeng
b. ukur jarak tanaman yang diinginkan pada sepanjang tali kencana tersebut
c. buat lubang tanaman sesuai dengan jarak tanaman tersebut , kemudian beri pupuk besar
• pupuk kandang = 1 kg / lubang
• pupuk urea =
• pupuk TSP =
• pupuk KCI =
d. campurkan ketiga pupuk buatan hinga rata dan masukan pada setiap lubang yang telah dibuat
Persemaian
pesemaian merupakan kegiatan untuk menghasilkan bibit
tanaman atau calon tanaman yang baik . adapun tahapan pesemaian adalah sebagai berikut :
a. membuat bedeng atau tempat pesemaian , ukuran bedeng pesemaian sebagai berikut
• lebar bedeng 1 – 1,2 m
• panjang bedeng 3 – 5 m
• tingi bedeng 15 – 20 cm
b. penyemaian benih
kebutuhan benih untuk satu hektar berkisar antar
300
– 500 benih . sebelum benih disemai atau ditabur
terlebih dahulu benih direndam dengan SI IJO (2 tutup botol SI IJO di tambah air secukupnya selama 1-3 jam) Kemudian benih ditiriskan hingga kering kemudian dibungkus handuk/koran dibasahi lalu
diperam 24 jam, tempat pesemaian
disiram merata . beberapa cara menyemai benih cabai rawit sebagai
berikut :
– semai bebas atau ditabur merata
– semai dalam baris
– semai berkelompok
Penanaman
bibit tanaman cabai rawit yang telah berumur 1 bulan segera ditanam . penanaman sebaiknya pada sore hari agar tanaman tidak layu
ciri – cirri bibit yang siap tanam adalah sebagai berikut :
• telah berumur satu bulan
• tidak terserang hama dan penyakit
• pertumbuhan tanaman seragam
cara penanaman
• siram bibit yang akan ditanam
• pilih bibit yangakan ditanam
• lepaskan bumbung atau pelastik dari bibit
• padatkan tanah disekeliling tanaman bibit yang telah dimasukan kelubang agar tidak rebah
Pemeliharaan
a. penyiraman
penyiraman dilakukan 2 kali sehari atau di sesuaikan dengan keadaan tanah .
b. penyiangan
rumpu liar yang tumbuh disekita tanaman harus dicabit atau di siang dengan kored atau sabit
c. pemupukan
Tabel pemupukan cabe rawit
Tabel pemupukan cabe rawit
APLIKASI
|
DOSIS / TAKARAN
|
FREKWENSI/PEMAKAIAN
|
Pertumbuhan
Pembungaan/pembuahan
|
3ml / 1 liter air
|
7-10 Hari x semprot
|
hama yang sering menyerang tanaman cabai rwit adalah sebagai berikut :
- tungau marah
- kutu daun berwarna kuning
- kutu gurem atau thrips
tanda – tanda tanaman terserang
- tanaman berwarna seperti perak
- tanaman tampak pucat
- daun menjadi layu
pengendalian
- cabut tanaman yang terserang berat
- kumpulkan bagian tanaman yang terserang , lalu dibakar
Panen
Panen
merupakan kegiatan yang kita nanti – nanti untuk menikmati jerih payah
selama penanaman , produksi cabai rawit hampir sama dengan cabai besar ,
hanya saja umur cabai rawit lebih lama yaitu 2 – 3 tahun , sehingga
produksi cabai rawit lebih tinggi dari pada cabai besar .
Cabai
rawit dapat dipanen hijau ( muda ) dan dipanen merah atau sudah masak .
bila cabai rawit di panen hijau, cabai kelihatan bernas dan berisi .
Pemanena cabai rawit dapat dilakukan 4 – 7 hari sekali atau tergantung peda situasi harga pasaran
Cara bercocok tanam tomat
Sebelum menanam tomat, kita harus mengetahui terlebih dahulu sifat-sifat tomat yang berhubungan dengan musim. Tomat yang ditanam pada musim hujan sebenarnya dapat hidup subur meskipun kendalanya cukup banyak. Hasil tomat pada musim kemarau lebih baik, tetapi banyak diserang hama. Berikut ini adalah cara menanam tomat:
Siapkan tanah sebagai media untuk menanam tomat.
Tomat dapat hidup subur bila tanah gembur. Oleh karena itu tanah harus dicangkul, ditraktor, atau dibajak terlebih dahulu. Kedalaman pencangkulan sebaiknya antara 30-40 cm. Setelah dicangkul, biarkan selama beberapa hari agar terkena sinar matahri untuk mengurangi kemungkinan adanya hama dan penyakit
Buat bedengan
Buatlah bedengan di tanah yang telah gembur tersebut. Lebar bedengan kurang lebih 100 cm – 200 cm dan panjang 10 m – 15m atau bisa disesuaikan dengan keadaan tanah. Setelah bedengan selesai dibuat, tanah bisa dihaluskan / diratakan.
Pemberian pupuk
Berikan pupuk dasar yang berupa kompos dan TSP. Pemberian pupuk bisa dengan cara pupuk ditabur rata diatas permukaan tanah kemudian tanah dicangkul agar tercampur rata. Atau bisa juga dengan menggunakan cara membuat lubang sedalam 15 cm dan bergaris tengah 20 cm dan pupuk dimasukkan ke dalam lubang-lubang tersebut kemudian ditimbun tanah dan diaduk-aduk sampai pupuk dan tanah tercampur rata.
Tabel pemupukan tomat
APLIKASI
|
DOSIS / TAKARAN
|
FREKWENSI/PEMAKAIAN
|
Pertumbuhan
Pembungaan/pembuahan
|
3ml / 1 liter air
|
7-10 Hari x semprot
|
Persemaian
Biji / benih bisa langsung ditanam di lahan yang telah disiapkan atau
bisa juga disemai lebih dahulu. Persemaian bertujuan untuk memudahkan
perawatan.Penanaman
Tomat ditanam dengan 2 macam jarak tanam yaitu sistem dirempel (jarak tanam 50×50 cm atau 60×60 cm) dan sistem bebas. Cara menanam dengan sistem bebas bertujuan utnuk membiarkan tunas-tunas tumbuh menjadi cabang besar dan berbuah.
perawatan
Setelah semua benih ditanam, kita tinggal memberikan pupuk dan merawat tanaman tomat kita. Jenis pupuk yang diberikan bisa berupa kompos ataupun pupuk yang lain.
Cara bercocok tanam kubis
Syarat tumbuh
Tanaman dapat ditanam sepanjang tahun
Tumbuh dan berproduksi dengan baik pada ketinggian 800 m d.pl. ke atas, curah hujan hujan cukup dan temperatur udara 15o – 20o C.
Jenis tanah yang dikehendaki gembur, bertekstur ringan atau sarang serta pH 6 – 6,5.
Pengelolaan Tanah dan Air
Bersihkan gulma dan sisa-sisa tanaman untuk menekan serangan penyakit terbawa tanah seperti akar bengkak, busuk lunak, rebah semai, dll. dengan cara dicabut dan dikumpulkan lalu dibakar atau bisa dijadikan kompos
Jangan menanam tanaman kubis-kubisan secara terus menerus dan lakukan pergiliran tanaman
Gunakan SI IJO pupuk organik , khususnya di musim kemarau untuk meningkatkan efisiensi penggunaan air
Persiapan Lahan
Lahan dicangkul dan dibajak sedalam 20-30 cm
Berikan Dolomit atau captan kira-kira 2 ton/ha jika pH <>fase persemaian
Media persemaian terdiri dari campuran tanah dan pupuk kandang (kompos) halus dengan perbandingan 1:1
Benih direndam dengan SI IJO dalam air hangat selama 0,5 – 1 jam lalu diangin-anginkan
Sebarkan benih secara merata dan teratur lalu ditutup kain lembab selama 3-4 hari
Semprotkan SI IJO pupuk organik seminggu sekali dengan dosis 1 tutup/liter
Lakukan penyiraman setiap hari dengan gembor
Persemaian dibuka setiap pagi sampai jam 10.00 dan sore mulai pukul 15.00
Amati bibit kubis yang terserang penyakit tepung berbulu (Peronospora parasitica) atau ulat daun pada daun pertama, dipetik dan dibuang daun yang terserang
Jarak tanam
Jarak tanam jarang 70 x 50 cm atau jarak tanam rapat 60 x 50 cm
Bibit
Bibit yang telah berumur 3 – 4 minggu memiliki 4 – 5 daun siap ditanam
Pemupukan
Pupuk dasar diberikan sehari sebelum tanam dengan dosis 250 kg/ha TSP, 50 kg/ha Urea, 175 kg/ha ZA dan 100 kg/ha KCl.
Pupuk dasar dicampur secara merata lalu diberikan pada lubang tanam yang telah diberi pupuk kandang, kemudian ditutup kembali dengan tanah.
Tabel pemupukan kubis
APLIKASI
|
DOSIS / TAKARAN
|
FREKWENSI/PEMAKAIAN
|
Pertumbuhan
Pembungaan/pembuahan
|
3ml / 1 liter air
|
7-10 Hari x semprot
|
Buat lubang tanam dengan tugal sesuai jarak tanam.
Pilih bibit yang segar dan sehat.
Tanam bibit pada lubang tanam.
Bila bibit disemai pada bumbung daun pisang langsung ditanam bersama bumbungnya.
Bila bibit disemai pada polybag plastik, keuarkan bibit dari polibag lalu baru ditanam.
Bila disemai dalam bedengan ambil bibit beserta tanahnya sekitar 2-3 cm dari batang sedalam 5 cm dengan solet (sistem putaran).
Setelah ditanam, siram bibit dengan air sampai basah.
Kubis dapat ditumpangsarikan dengan tomat dengan cara tanam : 2 baris
kubis 1 baris tomat. Tomat ditanam 3 atau 4 minggu sebelum kubis.
Pra pembentukan Krop (0 – 49 HARI )
Penyiraman dilakukan tiap hari pada pagi atau sore hari.
Pemupukan susulan dilakukan pada umur 28 hari dengan dosis 50 kg/ha Urea, 175 kg/ha ZA dan 100 kg/ha KCl.
Penyemprotan SI IJO pupuk organik 1tutup/liter dilakukan setiap 1 minggu sekali.
Penyiangan (penggemburan dan pembubunan tanah) dilakukan pada umur 2 dan 4 minggu
Perempelan cabang atau tunas-tunas samping dilakukan seawal mungkin supaya pembentukan bunga optimal
Hama yang menyerang pada fase ini antara lain Ulat tanah (Agrotis ipsilon Hufn.).
Ulat daun kubis (Plutella xylostella L.), Ulat krop kubis (Crocidolomia binotalis Zell.), Ulat krop bergaris (Hellula undalis F.).
Lakukan pengamatan tiap minggu sekali terhadap hama-hama tersebut mulai kubis umur 13 hari. Populasi tertinggi terjadi pada awal musim kemarau
Cara pengendalian; kumpulkan dan musnah secara mekanik, sanitasi lingkungan.
Tanaman muda yang mati karena penyakit rebah kecambah (Rhizoctonia solani Kuhn.) dicabut, kemudian disulam dengan tanaman baru yang sehat.
Pembentukan krop ( 50 – 90 HARI )
Penyiangan secara manual dengan tangan perlu dilakukan sampai kira-kira satu minggu sebelum panen
Lakukan pengamatan lebih intensif terhadap hama yang merusak berat pada fase ini yaitu; Ulat Daun Kubis (P. xylostella) dan Ulat krop kubis (C. binotalis), biasanya Pebruari Maret.
Serangan hama menjelang panen tidak perlu dikendalikan (secara kimia)
Panen dan pasca panen
Kubis dipanen setelah berumur 81- 105 hari
Ciri-ciri kubis siap panen bila tepi daun krop terluar pada bagian atas krop sudah melengkung ke luar dan berwarna agak ungu, krop bagian dalam sudah padat.
Pada saat panen diikursertakan dua helai daun hijau untuk melindungi krop
Jangan sampai terjadi memar atau luka
Amati penyakit Busuk Lunak (Erwinia carotovora) dan Busuk Hitam (Xanthomonas camprestris)
Daun-daun kubis yang terinfeksi harus dibuang.
Cara bercocok tanam kacang panjang
Secara umum kacang panjang dapat digolongkan menjadi dua yaitu :
- Kacang lanjaran yang bersifat membelit
- Kacang panjang bukan lanjaran dan tidak membelit.
Cara menanam Kacang panjang
Pemilihan Benih
Kacang panjang dikembangkan dengan biji. Benih yang kita gunakan ada baiknya yang sudah matang dari pohon, setelah itu kita jemur dibawah sinar matahari hingga kering, dikupas dan dijemur lagi. Sebelum benih di tanam terlebih dahulu benih direndam dengan SI IJO (2 tutup botol SI IJO di tambah air secukupnya selama 1 - 2 jam) Kemudian benih ditiriskan hingga kering. Biji kacang panjang yang seperti ini bisa langsung kita tanam tanpa melalui proses penyemaian terlebih dahulu.
jika hasil dari cara diatas dirasa kurang memuaskan, kita bisa membeli benih kacang panjang "pilihan" yang banyak dijual dipasar/penjual tanaman.
Ciri-ciri benih kacang panjang yang baik :
- Biji memiliki daya tumbuh yang tinggi (lebih besar dari 80 persen)
- Murni, tidak tercampur dengan biji-biji lain yang tidak jelas dari varietas lain.Sehat, bernas dan cukup tua.
- berproduksi tinggi serta bebas (atau minimal tahan) dari hama penyakit.
- Tanah diolah dengan cangkul, bajak, atau mesin sedalam +/- 30 cm.
- Biarkan tanah terbuka selama kurang lebih 4 harii untuk memberi kesempatan tanah bernapas.
- Buatlah dengan ukuran panjang 8-10 meter, lebar 1-3 meter, dan tingi 20-30 cm. Atau sesuaikan dengan kondisi lahan.
- Bedengan sebaiknya dibuat membujur ke arah utara dan selatan.
- Penanaman kacang panjang bisa dilakukan pada akhir musim hujan, tujuannya
- Agar tanaman mudah mendapatkan air
- Tanaman tidak busuk karena terkena curah hujan yang banyak
Bibit juga bisa ditanam pada musim kemarau dengan syarat air untuk pengairan bisa didapatkan dengan mudah. Setelah tanahsiap untuk ditanami, maka dibuatlah lubang tanam menggunakan tugal.
Pembuatan lubang ini harus ditentukan sebelumnya berdasarkan jarak tanam yang sesuai keinginan petani serta pola tanam. pedoman pengaturan jarak tanam kacang lanjaran ialah 30 x 60 cm. Setiap lubang dimasukan 2-3 biji, kemudian lubang ditutup dengan tanah tipis-tipis (jangan terlalu ditekan supaya benih bisa bertumbuh ke atas tanah).
Sambil kita menunggu benihnya tumbuh dapat disiapkan lanjaran atau tongkat yang terbuat dari bambu atau kayu. Panjang lanjaran ini kira-kira 2 meter. Kacang panjang merupakan tanaman yang merambat dan membelit, sehingga mutlak diperlukan lanjaran (turus/tiang). Model turus ini bermacam-macam, ada yang berbentuk segitiga, berbentuk pagar, piramid segitiga, piramid segi epat dan sebagainya. Bisa juga diberi tali-temali antara lanjaran satu dnegan yang lainnya.
Biasanya bibit kacang panjang akan tumbuh setelah 4-5 hari, jika ada lubang yang bibitnya gak tumbuh sebaiknya segera diambil dan diganti dengan bibit yang baru.
Pada saat tanaman mencapai ketinggian 25 cm, tanaman biasanya akan membelit lanjaran. Jika tamanan merambat ketanah bisa kita bantu dengan mengikatkan tali rafia agar pertumbuhannya merambat keatas tiang, atau sesuai dengan yang kita inginkan.
Pemupukan
Tabel pemupukan kacang panjang
APLIKASI
|
DOSIS / TAKARAN
|
FREKWENSI/PEMAKAIAN
|
Pertumbuhan
Pembungaan/pembuahan
|
3ml / 1 liter air
|
7-10 Hari x semprot
|
Cara bercocok tanam kacang buncis
Kacang buncis merupahan sejenis sayur kekacang yang berbuah dan sangat
kaya dengan kandungan protin. Ia dipercayai berasal dari Amerika tengah dan
Amerika Selatan. Pokok kacang buncis bertabiat tumbuh melilit, mempunyai
akar tunjang dan sisi yang panjang dan memerlukan pancang untuk memanjat.
Jenis - jenis kacang buncis Terdapat dua jenis yang ditanam iaitu jenis rimbun dan memanjat. Jenis yang biasa ditanam di negara ini ialah jenis memanjat dimana terapat 2 varieti yang dipilih oleh MARDI iaitu: MBK -- Berbiji hitam, berbatang keperangan dan berbunga ungu. Jenis ini yang biasa ditanam dan disyorkan oleh MARDI. MBK-- Berbiji kemerahan, berbatang kehijauan dan berbunga putih. Jenis ini banyak ditanam di kawasan utara Semenanjung dan di Melaka. |
|
Tanah Kacang buncis boleh ditanam pada pelbagai jenis tanah dari pasir peroi hingga ke tanah liat. Tanah yang gembur, subur, baik salirannya dan PH 5.5- 6.8 adalah paling sesuai untul penanamannya. Penanaman Bajak dan gemburkaan tanah sedalam 15-22cm untuk pertumbuhan akar yang baik. Sediakan batas berukuran 1.2m lebar, 0.3m tinggi dan panjangnya mengikut keadaan kawasan. Jarak antara batas ialah 0.6m. Menaman Sebelum benih di tanam terlebih dahulu benih direndam dengan SI IJO (2 tutup botol SI IJO di tambah air secukupnya selama 1-3 jam) Kemudian benih ditiriskan hingga kering. Tanam 4 biji benih selubang dalam dua barisan dengan jarak 0.6 m antara baris dan 0.45m antara pokok. Setelah anak benih cambah dan membesar tinggalkan 2 pokok selubang sahaja. Sebanyak 6 kg biji benih diperlukan untuk kawasan seluas 0.4 ha. |
|
Menyedia junjung Untuk mendapatkan hasil yang tinggi kacang buncis perlu diberi junjung. Sokong anak-anak tanaman yang berumur 3 minggi dengan menggunakan kayu pancang berukuran 1.8-2.4m. Condongkan kayu-kayu sokongan supaya bertentangan dan ikat di bahagian atas. Kemudian lentangkan kayu-kayu pada tiap-tiap sudut yang bertemu. Pastikan anak-anak tanaman meliliti kayu sokongan. satu cara lagi untuk menyokong pokok ialah dengan sistem trellis. Sambung dua tiang beruti atau batang kayu yang berhampiran dengan dawai kasar untuk dijadikan junjung. Kemudian gunakan dawai sederhana kasar dan ikat dawai ini dengan cara memanjang dan melintang. Gunakan tali rafia untuk membantu anak pokok memanjat junjung. |
Siram tanaman pagi dan petang setiap hari kecuali hari hujan |
Pemupukan
Tabel pemupukan buncis
APLIKASI
|
DOSIS / TAKARAN
|
FREKWENSI/PEMAKAIAN
|
Pertumbuhan
Pembungaan/pembuahan
|
3ml / 1 liter air
|
7-10 Hari x semprot
|
Kawalan rumpai perlu dijalankan sepanjang masa untuk mengelakan persaingan tanaman dengan rumpai.
Panen
Hasil boleh mula dikutip 7 minggu selepas menaman. Kutip kacang sebelum matang iaitu sebelum biji terbunjul. Kutip 2.3 hari sekali dalam masa 3 minggu. Hasil Purata di anggarkan 4,800 kg bagi setiap 0.4 hektar.
Cara bercocok tanam terong
Syarat Tumbuh
Terung sangat mudah dibiakkan karena ia dapat hidup di daerah dataran rendah hingga dataran tinggi sekitar 1.200 m dpl. Namun demikian, tanah itu harus memiliki cukup banyak kandungan bahan organik dan berdrainase baik. Selain itu, pH tanah harus berkisar antara 5-6 agar pertumbuhannya optimal.
Pedoman budi daya
Benih dan persemaian
Sebelum benih disemai terlebih dahulu benih direndam dengan SI IJO (2 tutup botol SI IJO di tambah air secukupnya selama 1-3 jam) Kemudian benih ditiriskan hingga kering kemudian benih di semai pada lahan persemaian sebelum ditanam pada lahan yang tetap. Pembuatan bedengan dan cara penyemaian terung tidaklah berbeda seperti perlakuan pada tomat. Hanya saja kebutuhan benih terung berbeda dengan benih tomat. Untuk lahan seluas 1 ha, diperlukan 500 g benih terung dengan daya kecambah 75070. Bibit terung berada di persemaian hingga berumur kurang lebih 1,5 bulan atau kira-kira telah berdaun empat helai. Setelah itu bibit terung sudah siap untuk dipindahkan di lahan penanaman.
Benih dan persemaian
Sebelum benih disemai terlebih dahulu benih direndam dengan SI IJO (2 tutup botol SI IJO di tambah air secukupnya selama 1-3 jam) Kemudian benih ditiriskan hingga kering kemudian benih di semai pada lahan persemaian sebelum ditanam pada lahan yang tetap. Pembuatan bedengan dan cara penyemaian terung tidaklah berbeda seperti perlakuan pada tomat. Hanya saja kebutuhan benih terung berbeda dengan benih tomat. Untuk lahan seluas 1 ha, diperlukan 500 g benih terung dengan daya kecambah 75070. Bibit terung berada di persemaian hingga berumur kurang lebih 1,5 bulan atau kira-kira telah berdaun empat helai. Setelah itu bibit terung sudah siap untuk dipindahkan di lahan penanaman.
Penanaman
Lahan penanaman
disiapkan dan diolah terlebih dahulu, kemudian di bentuk bedengan.
Bedengan dibuat selebar antara 1,2 – 1,4 cm dan panjang sesuai lahan.
Kemudian bedengan dibuatkan lubang tanam masing-masing berjarak sekitar
60 cm. Jarak antar barisan lubang tanam 70-80 cm. Setiap bedengan memuat
dua barisan tanaman. Di antara bedengan, haruslah dibuat parit yang
berfungsi sebagai jalan dan pembuangan air saat musim hujan. Hal ini
penting dilakukan karena terung tidak tahan genangan air. Selanjutnya
setiap lubang tanam diberi pupuk kandang atau kompos sebanyak 0,5-1 kg
agar tanah cukup mengandung bahan organik. Setelah lahan disiapkan, bibit yang telah siap tanam dimasukkan secara tegak lurus ke
dalam lubang tanam. Kemudian di sekitar lubang tanam disirami air agar
tanah cukup lembap, tetapi tidak sampai tergenang.
Pemeliharaan
Setelah tanam, penyiraman dilakukan kembali setiap 3 hari sekali hingga saat berbunga. Ketika masa berbunga, penyiraman dilakukan 2 hari sekali. Namun, apabila penanaman dilakukan pada daerah kering, maka penyiraman dapat dilakukan lebih sering agar tanaman tidak layu kekeringan. Pemupukan pada terung dilakukan tiga kali, yaitu sebagai pupuk dasar, susulan I, dan susulan II. Pupuk dasar diberikan saat tanah mulai diolah, pupuk susulan I diberikan 7 -14 hari sesudah tanam, dan pupuk susulan II diberikan saat tanaman mulai berbunga. Dosis pemupukan bervariasi untuk setiap jenis terung dan jenis tanahnya, lihat pada Tabel berikut.
Setelah tanam, penyiraman dilakukan kembali setiap 3 hari sekali hingga saat berbunga. Ketika masa berbunga, penyiraman dilakukan 2 hari sekali. Namun, apabila penanaman dilakukan pada daerah kering, maka penyiraman dapat dilakukan lebih sering agar tanaman tidak layu kekeringan. Pemupukan pada terung dilakukan tiga kali, yaitu sebagai pupuk dasar, susulan I, dan susulan II. Pupuk dasar diberikan saat tanah mulai diolah, pupuk susulan I diberikan 7 -14 hari sesudah tanam, dan pupuk susulan II diberikan saat tanaman mulai berbunga. Dosis pemupukan bervariasi untuk setiap jenis terung dan jenis tanahnya, lihat pada Tabel berikut.
Waktu dan dosis pemupukan terong
Pemeliharaan selanjutnya seperti penyiangan dan pendangiran dilakukan bersamaan dengan pemberian pupuk susulan. Namun, bila dirasa perlu, penyiangan dan pendangiran dapat dilakukan lebih sering. Tanaman terung memerlukan penyangga agar cabang lateralnya tidak raboh terkena angin atau hujan. Ajir dapat dibuat dari bambu atau kawat setinggi 60-90 cm.
Tabel pemupukan terong
Pemeliharaan selanjutnya seperti penyiangan dan pendangiran dilakukan bersamaan dengan pemberian pupuk susulan. Namun, bila dirasa perlu, penyiangan dan pendangiran dapat dilakukan lebih sering. Tanaman terung memerlukan penyangga agar cabang lateralnya tidak raboh terkena angin atau hujan. Ajir dapat dibuat dari bambu atau kawat setinggi 60-90 cm.
Tabel pemupukan terong
APLIKASI
|
DOSIS / TAKARAN
|
FREKWENSI/PEMAKAIAN
|
Pertumbuhan
Pembungaan/pembuahan
|
3ml / 1 liter air
|
7-10 Hari x semprot
|
Hama dan Penyakit
Hama aphis(kutu daun)
Serangan hama ini ditandai dengan mengerutnya daun karena mengering. Daunnya berwarna kuning. Pemberantasannya umumnya dilakukan dengan Basudin 40 WP dan Bayrusi125 EC. Tungau (Tetranychus) Serangan hama ini ditandai dengan pertumbuhan tanaman terung menjadi abnormal. Daun pucuk atau tunas yang terserang berubah menjadi keriput dan berwarna kuning. Hama ini menyerang daun dan cabang muda dengan cara mengisap cairan dalam jaringan tanaman. Pengendalian serangan dilakukan dengan menggunakan larutan Kalthene 0,2 %, Dimetoate (Rogor, Roxixon) 0,1 % atau larutan Sumithion 1:1.000 (18 cc dalam 15 liter air).
Serangan hama ini ditandai dengan mengerutnya daun karena mengering. Daunnya berwarna kuning. Pemberantasannya umumnya dilakukan dengan Basudin 40 WP dan Bayrusi125 EC. Tungau (Tetranychus) Serangan hama ini ditandai dengan pertumbuhan tanaman terung menjadi abnormal. Daun pucuk atau tunas yang terserang berubah menjadi keriput dan berwarna kuning. Hama ini menyerang daun dan cabang muda dengan cara mengisap cairan dalam jaringan tanaman. Pengendalian serangan dilakukan dengan menggunakan larutan Kalthene 0,2 %, Dimetoate (Rogor, Roxixon) 0,1 % atau larutan Sumithion 1:1.000 (18 cc dalam 15 liter air).
Penyakit karat daun
Serangan penyakit ini ditandai dengan adanya bercak-bercak kuning (blight) dan kanker pada daun maupun tanaman. Penyebabnya adalah Phomopsis vexans (Sacc & Syd) Harter atau Diaphote vexans Gratz. Penyakit ini sulit diberantas. Untuk itu, sebaiknya pada awal penanaman digunakan Dithane M-45 berkonsentrasi 0,2-0,3 %.
Serangan penyakit ini ditandai dengan adanya bercak-bercak kuning (blight) dan kanker pada daun maupun tanaman. Penyebabnya adalah Phomopsis vexans (Sacc & Syd) Harter atau Diaphote vexans Gratz. Penyakit ini sulit diberantas. Untuk itu, sebaiknya pada awal penanaman digunakan Dithane M-45 berkonsentrasi 0,2-0,3 %.
Busuk akar
Serangan penyakit ini ditandai dengan warna daun menjadi lebih hijau, lalu menjadi kuning, dan akhirnya mati. Penyebabnya adalah cendawan Yerticilium alboatrum yang menyerang akar dan pembuluh pada jaringan tanaman. Pencegahan serangan selanjutnya dengan menggunakan Dithane M-45 (0,2-0,3 %). Sebenarnya penyakit ini dapat dikendalikan dengan perlakuan tanah, antara lain fumigasi, drainase yang baik, dan rotasi tanaman.
Serangan penyakit ini ditandai dengan warna daun menjadi lebih hijau, lalu menjadi kuning, dan akhirnya mati. Penyebabnya adalah cendawan Yerticilium alboatrum yang menyerang akar dan pembuluh pada jaringan tanaman. Pencegahan serangan selanjutnya dengan menggunakan Dithane M-45 (0,2-0,3 %). Sebenarnya penyakit ini dapat dikendalikan dengan perlakuan tanah, antara lain fumigasi, drainase yang baik, dan rotasi tanaman.
Panen dan Pasca Panen
Umur terung yang dapat dipanen tergantung dari
varietas yang ditanam. Namun, secara umum terung dapat dipanen sekitar 4
bulan atau 90 hari sejak semai. Selanjutnya selang seminggu sekali,
buah terung dapat dipanen 6-7 kali. Dalam pemanenan, diperhitungkan pula
lama pengangkutan sampai ke tangan konsumen. Sebaiknya terung yang
dipetik adalah buah muda yang bijinya belum keras dan daging buahnya
belum liat. Apabila pengangkutan memerlukan waktu lama, maka sebaiknya
terung dipetik sebelum masak, tapi sudah tampak bernas (berisi). Waktu
panen sebaiknya dilakukan saat pagi hari atau sore hari. Hindari waktu
panen saat terik matahari karena dapat mengganggu tanaman dan membuat
kulit terung menjadi keriput (kering) sehingga menurunkan kualitas.Cara bercocok tanam mentimun
Syarat pertumbuhan
Iklim
Adaptasi mentimun pada berbagai iklim cukup tinggi, namun pertumbuhan optimum pada iklim kering. Cukup mendapat sinar matahari, temperatur (21,1 - 26,7)°C dan tidak banyak hujan. Ketinggian optimum 1.000 - 1.200 mdpl. Sedangkan untuk jenis Timun jepang seperti jenis lainnya dapat hidup pada lahan berketinggian sekitar 200 - 800 m dpl. Pertumbuhan optimalnya dapat dicapai jika di tanam pada lahan yang berada pada ketinggian 400 m dpl.
Media Tanam
Tanah gembur, banyak mengandung humus, tata air baik, tanah mudah meresapkan air, pH tanah 6-7.
Tanah yang telah diolah dicampur dengan pupuk kandang atau kompos
sebanyak 10-20 kg/ha. Setelah itu, dibuatkan bedengan dengan lebar 100
cm dan saluran air selebar 20-30 cm. Panjang bedengan tergantung keadaan
musim. Jika musim hujan, bedengan dibuat lebih tinggi agar drainase dan
aerasi baik, yaitu 30-40 cm. Sedangkan jika musim kemarau, bedengan
hanya berukuran 20-25 cm. Syarat tumbuh dan budidaya timun gherkin sama
seperti budidaya timun jepang. Yang berbeda hanya jarak tanam optimal,
panen, dan ukuran buah yang dipanen. Penanaman timun gherkin berjarak
tanam optimal 60 x 50 cm. Timun ini dapat dipanen sekitar 42 hari dengan
ukuran buah sekitar 6-9 cm atau tergantung permintaan pembeli.
Pemilihan benih dan persemaian
Sebelum benih ditanam, sebaiknya
media persemaian dipersiapkan terlebih dahulu. Media persemaian itu
berupa campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 7:3. Sebagai
tempat media persemaian dapat digunakan polybag atau kantung plastik
transparan. Sebelum digunakan, media semai disterilkan dulu dengan
Dithane/Cobox 0,2 % clan Furadan/Curater sebanyak 15 g/100 kg media.
Meskipun benih dapat langsung ditanam, namun untuk mengurangi kegagalan,
sebaiknya benih mendapat perlakuan sebagai berikut.
Benih direndam
dengan SI IJO pupuk organik selama 15 menit selama 24 jam dengan dosis 50 ml / 5 tutup btl ditambah air secukupnya, benih yang mengapung sebaiknya dibuang. kemudian tiriskan selanjutnya benih
dipindahkan ke lipatan handuk basah selama 12 jam hingga bakal akarnya
keluar.
Setelah bakal akarnya keluar, benih dapat langsung ditanam di
tempat yang telah disiapkan. Pada musim hujan, persemaian harus diberi
atap plastik transparan. Jika timun disemaikan saat musim kemarau,
bedengan bisa dibuat di tempat terbuka. Namun, pada beberapa hari
pertama, bedengan harus ditutup dengan daun-daun kering. Usahakan sinar
matahari bisa masuk lebih kurang 35 %. Tanah persemaian disiram setiap
1-2 hari sekali.
Penanaman
Penanaman bibit dapat dilakukan jika bibit telah berumur 10-14
hari atau setelah memiliki dua daun. Penanaman ini tergantung pada
ketinggian tempat. Penanaman dilakukan lebih cepat 2-4 hari dari setiap
penurunan 200 m dpl. Bibit yang akan ditanam direndam dahulu dalam
larutan Dithane 0,1 % dan diberi pupuk NPK butiran sebanyak 3-6
butir/bumbung. Pada lahan yang telah dibuat bedengan ditebarkan pupuk
dasar Urea (ZA) 10 g/m2, TSP 55 g/m² dan KCl 10 g/m² secara merata.
Selanjutnya tanah diberi Furadan atau Curater B 5 g/m² ditambah Cobox
atau Dithane 0,2 %. Setelah itu, penanaman dapat dimulai. Jarak tanam
optimal adalah 120 x 40 cm.
Perawatan tanaman dimulai ketika tanaman berumur 5 - 10 hari. Pada
umur 5 HST biasanya petani melakukan penyulaman pada lubang-lubang tanam
yang kosong (tidak tumbuh) dan penjarangan pada lubang tanam yang
berisi 3 tanaman/lebih. Setelah kegiatan penyulaman dilanjutkan dengan
penyiangan terhadap rumput dan penutupan rongga tanah disekitar lubang
tanam untuk memperkokoh tegaknya batang timun. Kegiatan selanjutnya
adalah pemopokan. Pemopokan ditujukan untuk menutup rerumputan yang
tumbuh di atas bedengan serta memberi efek dingin pada media tumbuh
sehingga akar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Pemupukan
Tabel pemupukan mentimun
APLIKASI
|
DOSIS / TAKARAN
|
FREKWENSI/PEMAKAIAN
|
Pertumbuhan
Pembungaan/pembuahan
|
3ml / 1 liter air
|
7-10 Hari x semprot
|
Hama dan Penyakit
Hama thrips
Nimfa dan imago thrips dari ordo Thysamoptera sama-sama
merusak tanaman, yaitu meraut dan mengisap cairan sel. Tanda kerusakan
awal adalah apabila daun dihadapkan pada sinar matahari akan terlihat
bintik berwarna putih sebesar tubuh hama itu sendiri. Selanjutnya bintik
ini meluas dan akhirnya daun menguning dan mengering. Pengendalian
serangan hama ini dilakukan dengan cara mekanis, yaitu membunuh
binatangnya bila terlihat pada batang tanaman. Cara lainnya adalah
dengan jalan memasukkan larutan insektisida ke sarangnya atau dilakukan
penyemprotan insektisida pada tanaman.
Jangkrik
Jangkrik dari ordo Ortoptera menyerang tanaman timun gherkin
muda di lapang. Jangkrik ini memotong batang tanaman kemudian
potongannya ditinggalkan di tempat atau dibawa ke sarangnya.
Pengendaliannya sama dengan pengendalian pada thrips.
Penyakit Downy mildew
Serangan penyakit Downy mildew (Pseudomonas
cubensis Berk dan Curt) diawali dengan adanya bintik hitam pada
permukaan daun yang kemudian berubah menjadi kuning. Selanjutnya bintik
ini meluas menjadi bercak kotak-kotak berwarna kuning atau cokelat
mengikuti besarnya jala (tulang daun) yang menghubungkan cabang-cabang
pada tulan daun. Tanda yang lain adalah terdapatnya jamur berwarna hitam
pada bagian bawah daun. Pengendalian dan pemberantasan penyakit ini
dilakukan dengan penyemprotan fungisida seperti Benlate atau
Dithane-45.
Powdery mildew
Awal serangan penyakit ini ditandai dengan terdapatnya
serbuk halus berwarna putih pada permukaan atas dan bawah daun.
Selanjutnya spora jamur ini akan meluas merata pada helaian daun
sehingga menyebabkan daun menguning, menebal, kaku, dan melipat ke atas.
Pengendalian dan pemberantasannya sama seperti pada penyakit Downy
mildew.
Hama
a. Oteng-oteng atau Kutu Kuya (Aulocophora similis Oliver).
Kumbang daun berukuran 1 cm dengan sayap kuning polos. Gejala : merusak dan memakan daging daun sehingga daun bolong; pada serangan berat, daun tinggal tulangnya. Pengendalian : semprot dengan pestisida sesuai dosis yang di anjurkan
b. Ulat Tanah (Agrotis ipsilon)
Ulat ini berwarna hitam dan menyerang tanaman terutama yang masih muda. Gejala: Batang tanaman dipotong disekitar leher akar.
c. Lalat buah (Dacus cucurbitae Coq.)
Lalat dewasa berukuran 1-2 mm. Lalat menyerang mentimun muda untuk bertelur, Gejala: memakan daging buah sehingga buah abnormal dan membusuk. Pengendalian : semprot dengan pestisida sesuai dosis yang di anjurkan
d. Kutu daun (Aphis gossypii Clover)
Kutu berukuran 1-2 mm, berwarna kuning atau kuning kemerahan atau hijau gelap sampai hitam. Gejala: menyerang pucuk tanaman sehingga daun keriput, kerititing dan menggulung. Kutu ini juga penyebar virus. Pengendalian :semprot dengan pestisida sesuai dosis yang di anjurkan
Penyakit
a. Busuk daun (Downy mildew)
Penyebab : Pseudoperonospora cubensis Berk et Curt. Menginfeksi kulit daun pada kelembaban udara tinggi, temperatur 16 - 22°C dan berembun atau berkabut. Gejala : daun berbercak kuning dan berjamur, warna daun akan menjadi coklat dan busuk.
b. Penyakit tepung (Powdery mildew )
Penyebab : Erysiphe cichoracearum. Berkembang jika tanah kering di musim kemarau dengan kelemaban tinggi. Gejala : permukaan daun dan batang muda ditutupi tepung putih, kemudian berubah menjadi kuning dan mengering.
c. Antraknose
Penyebab : cendawan Colletotrichum lagenarium Pass. Gejala: bercak-bercak coklat pada daun. Bentuk bercak agak bulat atau bersudut-sudut dan menyebabkan daun mati; gejala bercak dapat meluas ke batang, tangkai dan buah. Bila udara lembab, di tengah bercak terbentuk massa spora berwarna merah jambu.
d. Bercak daun bersudut
Penyebab : cendawan Pseudomonas lachrymans. Menyebar pada saat musim hujan. Gejala : daun berbercak kecil kuning dan bersudut; pada serangan berat seluruh daun yang berbercak berubah menjadi coklat muda kelabu, mengering dan berlubang.
e. Virus
Penyebab : Cucumber Mosaic Virus, CMV, Potato virus mosaic, PVM; Tobacco Etch Virus, TEV; otato Bushy Stunt Virus (TBSV); Serangga vektor adalah kutu daun Myzus persicae Sulz dan Aphis gossypii Glov. Gejala : daun menjadi belang hijau tua dan hijau muda, daun berkerut, tepi daun menggulung, tanaman kerdil. Pengendalian: dengan mengendalikan serangga vektor mengurangi kerusakan mekanis, mencabut tanaman sakit dan rotasi dengan famili bukan Cucurbitaceae.
f. Kudis (Scab)
Penyebab : cendawan Cladosporium cucumerinum Ell.et Arth. Terjadi pada buah mentimun muda. Gejala : ada bercak basah yang mengeluarkan cairam yang jika mengering akan seperti karet; bila menyerang buah tua, terbentuk kudis yang bergabus.
g. Busuk buah
Penyebab : cendawan (1) Phytium aphinadermatum (Edson) Fizt.,
(2) Phytopthora sp., Fusarium sp, (3)
Rhizophus sp., (4) Erwinia carotovora pv. Carotovora. Infeksi terjadi di
kebun atau di tempat penyimpanan.
Gejala :
(1) Phytium aphinadermatum:
buah busuk basah dan jika ditekan, buah pecah; (2) Phytopthora: bercak
agak basah yang akan menjadi lunak dan berwarna coklat dan berkerut; (3)
Rhizophus: bercak agak besah, kulit buah lunak ditumbuhi jamur, buah
mudah pecah; (4) Erwinia carotovora: buah membusuk, hancur dan berbau
busuk. Pengendalian: dengan menghindari luka mekanis, penanganan pasca
panen yang hati-hati, penyimpanan dalam wadah bersih dengan suhu antara 5
- 7 derajat C.
Panen
Ciri dan Umur Panen
Buah mentimun muda lokal untuk sayuran, asinan atau acar umumnya dipetik 2-3 bulan setelah tanam, mentimun hibrida dipanen 42 hari setelah tanam Mentimun Suri dipanen setelah matang.
Cara Panen
Buah dipanen di pagi hari sebelum jam 9.00 dengan cara memotong tangkai buah dengan pisau tajam.
Periode Panen
Mentimun sayur dipanen 5 - 10 hari sekali tergantung dari varitas dan ukuran/umur buah yang dikehendaki.
Cara budi daya buah anggur
Syarat Tumbuh
Ketinggian
25-300 m dpl, suhu 25-310 C, kelembaban udara 75-80 %, intensitas
penyinaran 50% – 80%, 3-4 bulan kering, curah hujan 800 mm/tahun dan pH
tanah 6-7. Tipe tanah : liat dan liat berpasir (alluvial dan grumosol).
1. Bersihkan lahan, cangkul/bajak sampai gembur.
2. Pengapuran pada tanah masam dosis 5 ton/ ha.
3. Buat saluran pemasukan dan pembuangan air irigasi
4.
Buat lubang tanam 60x60x50 cm / 75x75x70 cm, jarak tanam 3 x 3 m / 5 x 4
m, keringanginkan + 2-4 minggu, isikan tanah lapisan bawah ke dasar
lubang.
5.
Campurkan tanah lapisan atas : pupuk kandang ( + 20-40) : pasir
perbandingan 1:1:2.
Penyiapan Bibit
Pilihan
yang paling bagus untuk melakukan budidaya anggur adalah dengan
menggunakan stek. Karena selain bisa mempersingkat masa panen, juga
lebih mudah untuk memilih bibit yang punya kwalitas unggul.
Caranya pilih stek dari tanaman buah anggur yang baik. Kemudian potonglah batangnya. Batang tersebut minimal sudah berusia satu tahun dengan ciri ukuran diameter batangnya lebih dari satu centimeter dan punya warna coklat tua namun terlihat cerah, kemudian rendam dalam larutan SI IJO pupuk oranik selama 1-3 jam
Caranya pilih stek dari tanaman buah anggur yang baik. Kemudian potonglah batangnya. Batang tersebut minimal sudah berusia satu tahun dengan ciri ukuran diameter batangnya lebih dari satu centimeter dan punya warna coklat tua namun terlihat cerah, kemudian rendam dalam larutan SI IJO pupuk oranik selama 1-3 jam
Bibit
siap tanam umur 1,5 – 2 bulan, perakarannya 5-10 cm, tumbuh sehat,
bertunas dua. Kebutuhan bibit jarak tanam 3 x 3 cm sebanyak 890
batang/ha, jarak tanam 5 x 4 cm sebanyak 500 batang/ha. Sebulan sebelum
tanam, bibit anggur terpilih diadaptasikan di sekitar lahan
Menyediakan lahan
Lahan yang bagus untuk melakukan budidaya anggur adalah yang berlokasi di daerah dingin dan sejuk, karena anggur tidak tahan terhadap cuaca panas. Bila lahan sudah diratakan kemudian buatlah lubang yang mau digunakan untuk menanam dengan ukuran yang sama yaitu 60 centimeter.
Sebelum ditanami stek anggur, sebaiknya tanah yang sudah dilubangi ini dibiarkan selama dua hingga empat minggu dengan tujuan untuk mensterilkan lahan dari bakteri atau virus yang merugikan tanaman. Setelah itu bibit boleh ditanam.
Lahan yang bagus untuk melakukan budidaya anggur adalah yang berlokasi di daerah dingin dan sejuk, karena anggur tidak tahan terhadap cuaca panas. Bila lahan sudah diratakan kemudian buatlah lubang yang mau digunakan untuk menanam dengan ukuran yang sama yaitu 60 centimeter.
Sebelum ditanami stek anggur, sebaiknya tanah yang sudah dilubangi ini dibiarkan selama dua hingga empat minggu dengan tujuan untuk mensterilkan lahan dari bakteri atau virus yang merugikan tanaman. Setelah itu bibit boleh ditanam.
Waktu
tanam di akhir musim hujan (April-Juni). Siram bibit dengan SI IJO 1 minggu sebelum tanam. Beri naungan sementara. Semprot dengan SI IJO usia 10 hari hingga usia 3 bulan setelah tanam.
Pengairan
tanaman muda 1-2 kali sehari dan dewasa 3 hari sekali. Tiga minggu
sebelum dipangkas, pengairan dihentikan dan 2-3 hari setelah pemangkasan
air diberikan kembali. Pengairan setelah pemupukan dan dihentikan
menjelang pemetikan buah.
Lahan
dijaga kebersihannya dari gulma dan penggemburan tanah (Pendangiran)
dilakukan sebulan sekali agar bidang oleh tetap bersih dan gembur.
Pemupukan
Tabel pemupukan buah anggur
Tabel pemupukan buah anggur
APLIKASI
|
DOSIS / TAKARAN
|
FREKWENSI/PEMAKAIAN
|
Pertumbuhan
Pembungaan/pembuahan
|
3ml / 1 liter air
|
7-10 Hari x semprot
|
Pembuatan Rambatan
Perlu pembuatan rambatan dengan model :
1.
Model Para-para, tiang para-para dipasang sesuai jarak tanam anggur
dengan ketinggian 2 – 3,5 m dan dipasang para-para berupa anyaman kawat
atau bilah bambu atau kayu, jarak mata anyaman + 40 cm.
2. Model Pagar/Kniffin, dibuat berbentuk pagar. Jarak antar tiang 3-5 m dan ketinggian 150-200 cm, hubungkan dengan kawat yang dipasang mendatar sebanyak 2-3 jajar. Kawat pertama dibagian bawah letaknya 60 cm dari permukaan tanah, dan kawat diatasnya berjarak 70 cm.
3. Model perdu, berupa pohon atau kayu biasa, kemudian bagian atasnya dipasang tempat penyangga sepanjang 2 m dan lebar 2 m.
Pemasangan rambatan dilakukan sebelum tanaman dipangkas dan dibentuk.
Pemangkasan Dan Pembentukan Pohon
1. Waktu pemangkasan yang tepat berumur 1 tahun.
2. Usahakan tiap pohon punya batang pokok, cabang primer , sekunder dan tersier.
3. Potong batang tanaman setinggi para-para, sehingga tumbuh tunas baru (cabang primer).
4.
Dua minggu cabang yang tumbuh memanjang lebih kurang 1 meter segera
dipangkas pada bagian ujungnya agar tumbuh tunas baru (cabang sekunder).
5. Cabang sekunder yang panjang 1 meter dipangkas titik tumbuhnya agar tumbun tunas baru (cabang tersier).
6. Cabang tersier inilah yang menghasilkan buah.
7. Ciri cabang siap dipangkas, ujung tunasnya mudah dipatahkan, dan apabila dipangkas meneteskan air, cabang berwarna coklat.
8. Perhatikan ciri visual mata tunas yang dipangkas, mata tunas vegetatif bentuknya runcing dan generatif tumpul.
9. Cara pemangkasan anggur yaitu :
10. Pangkas pendek, sisakan 1-2 mata
11. Pangkas sedang, sisakan 3-6 mata
12. Pangkas panjang, sisakan 7 atau lebih mata
Pengelolaan Hama Penyakit
A. Hama
Kutu Phylloxera (Phylloxera vitifoliae),
mengisap cairan akar dan daun. Gejala : didaun terbentuk bisul-bisul
kecil dan akar membengkak seperti kutil, akibatnya tumbuh kerdil, layu
dan buah sedikit. Pengendalian: pangkas tanaman terserang dan bakar, semprot pestisida sesuai dosis.
Tungau Merah (Tetranychus sp.),
bercak-bercak kuning pada daun dan berubah hitam, akibatnya kerdil dan
buah berkurang. Pengendalian; semprot pestisida sesuai dosis.
Ulat kantong (Mahasena corbetti), memakan
bagian atas permukaan daun, terjadi lubang-lubang kecil pada daun.
Pengendalian ; Pangkas dan potong tanaman terserang berat dan dibakar
lalu semprot pestisida sesuai dosis.
Kumbang Daun (Apogonia destructor), memakan atau merusak daun, kemudian membuat lubang-lubang kecil pada permukaan daun. Pengendalian : pasang lampu perangkap dan musnahkan,
semprot pestisida sesuai dosis.
Ulat grayak (Spodoptera sp.), menyerang daun hingga rusak dan berlubang. Pengendalian; semprot pestisida sesuai dosis.
Ngengat buah anggur (Paralobesia viteana atau Grape Berry Moth),
larva memakan bunga dan buah yang masih pentil dan tua sehingga buah
tidak normal. Pengendalian; Buang buah rontok dan bakar, semprot pestisida sesuai dosis, paling lambat 14 hari sebelum panen
Hama lain seperti rayap, tikus, burung, tupai dan kelelawar. Pengendalian : sanitasi kebun, bungkus buah, menghalau hama dan pasang perangkap
B. Penyakit
Tepung Palsu (Downy mildew),
jamur Plasmopora viticola, menyerang batang muda, sulur, tangkai buah
dan butir buah. Pengendalian; kurangi kelembaban kebun (dipangkas),
potong dan musnahkan tanaman terserang, pasang naungan.
Cendawan Tepung (Powder mildew),
jamur Uncinula necator, menyerang semua stadium pertumbuhan. Daun
menggulung ke atas dan bentuk abnormal ditutupi tepung berwarna kelabu
sampai agak gelap, batang sakit coklat.
Bercak Daun (Cercospora viticola dan Alternaria vitis),
timbul bercak-bercak coklat dan bintik-bintik hitam sehingga tunas dan
daun kering dan rontok. Pengendalian; Sanitasi kebun, mengurangi
kelembaban kebun, potong dan musnahkan daun terserang.
Karat Daun (jamur Physopella ampelopsidis),
terdapat tepung berwarna jingga pada sisi bawah daun dan pada sisi atas
daun ada bercak-bercak hijau kekuningan dan seluruh permukaan tertutupi
lapisan tepung sehingga daun kering dan rontok. Pengendalian : Pangkas
daun sakit.
Busuk Hitam (Black Rot), jamur
Guignardia bidwelli, bercak-bercak kecil berwarna putih pada buah
hampir matang dengan warna tepi coklat, kemudian busuk buah mengendap
dan mengeriput hitam seperti “mummi”. Pengendalian : Pangkas bagian
sakit, kurangi kelembaban, bungkus buah.
Kudis (Scab), Jamur
Elsinoe ampelina, menyerang semua bagian tanaman. Bercak kelabu dengan
tepi coklat kemerahan, kemudian daging buah mengeras dan berkudis.
Pengendalian Pangkas bagian yang sakit, sanitasi kebun.
Busuk Kapang Kelabu (Gray Mould Rot), jamur Botrytis cinerea, berkembang pada saat buah anggur menjelang masak. Buah berwarna cokelat tua, keriput dan busuk. Pengendalian : Penanganan panen dan pasca panen yang baik.
Catatan
: Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum
dapat mengatasi dapat dipergunakan pestisida kimia yang dianjurkan.
Panen
Buah
anggur mulai bisa dipetik atau panen ketika usianya sudah mencapai
sekitar 90 hingga 100 hari. Namun bila tanaman tersebut berada di
dataran yang tinggi, maka masa panen yang bagus adalah 105 atau 110
hari. Jadi membutuhkan waktu yang sedikit lebih lama. Tanda-tanda bila
buah anggur sudah matang dan bisa dipetik adalah ketika warnanya sudah
merata sama semua dan butirannya gampang lepas
Pemanenan dilakukan setelah tanaman anggur umur 1 tahun, dan buah berikutnya kontinyu 1-2 kali setahun tergantung pangkas buah.
cara bercocok tanam kacang tanah
Syarat pertumbuhan
Iklim
a. Curah hujan antara 800-1.300 mm/tahun. Hujan yang terlalu keras akan mengakibatkan bunga sulit terserbuki oleh serangga dan akan meningkatkan kelembaban di sekitar pertanaman kacang tanah.
b. Suhu udara sekitar 28-320C. Bila suhunya di bawah 100C, pertumbuhan tanaman akan terhambat, bahkan kerdil.
c. Kelembaban udara berkisar 65-75 %.
d.Penyinaran matahari penuh dibutuhkan, terutama kesuburan daun dan perkembangan besarnya kacang.
Media tanam
a. Jenis tanah yang sesuai adalah tanah gembur / bertekstur ringan dan subur.
b. pH antara 6,0-6,5.
c. Kekurangan air akan menyebabkan tanaman kurus, kerdil, layu dan akhirnya mati.
d. Drainase dan aerasi baik, lahan tidak terlalu becek dan kering baik bagi pertumbuhan kacang tanah.
Ketinggian Tempat
Ketinggian penanaman optimum 50 - 500 m dpl, tetapi masih dapat tumbuh di bawah ketinggian 1.500 m dpl.
Pedoman teknis budi daya
Pembibitan/Persyaratan Benih
Syarat-syarat benih/bibit kacang tanah yang baik adalah:
a. Berasal dari tanaman yang baru dan varietas unggul.
b. Daya tumbuh yang tinggi (lebih dari 90 %) dan sehat.
c. Kulit benih mengkilap, tidak keriput dan cacat.
d. Murni atau tidak tercampur dengan varietas lain.
e. Kadar air benih berkisar 9-12 %.
Penyiapan Benih
Benih sebaiknya disimpan di tempat kering yang konstan dan tertutup rapat. Untuk menjamin kualitas benih, lebih baik membeli dari Balai Benih atau Penangkar Benih yang telah ditunjuk oleh Balai Sertifikasi Benih.
Pengolahan Media Tanam
Persiapan dan Pembukaan lahan
Pembukaan lahan dengan pembajakan dan pencangkulan untuk pembersihan lahan dari segala macam gulma (tumbuhan pengganggu) dan akar-akar pertanaman sebelumnya, serta untuk memudahkan perakaran tanaman berkembang dan menghilangkan tumbuhan inang bagi hama dan penyakit.
Pembentukan Bedengan
Buat bedengan ukuran lebar 80 cm, panjang menyesuaikan, ketebalan bedengan 20-30 cm. Diantara bedengan dibuatkan parit.
Pengapuran
Untuk menaikkan pH tanah, terutama pada lahan yang bersifat sangat masam dilakukan pengapuran dengan dosis + 1 - 2,5 ton/ha selambat-lambatnya 1 bulan sebelum tanam.
Teknik Penanaman
Penentuan Pola Tanam
Pola tanam memperhatikan musim dan curah hujan. Pada tanah yang subur, benih kacang tanah ditanam dalam larikan dengan jarak tanam 40 x 15 cm, 30 x 20 cm, atau 20 x 20 cm.
Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam dibuat sedalam 3 cm menggunakan tugal dengan jarak seperti yang telah ditentukan di atas.
Cara Penanaman
Benih di rendam dengan SI IJO pupuk orgaik selama 20 - 30 menit dengan dosis 3 tutup botol SI IJO di campur air secukupnya, kemudian tiriskan hingga kering.
Masukan benih 1 atau 2 butir ke dalam lubang tanam dengan tanah tipis. Waktu tanam yang paling baik dilahan kering pada awal musim hujan, di lahan sawah dapat dilakukan pada bulan April-Juni atau bulan Juli-September.
Pemeliharaan Tanaman
Penyulaman
Sulam benih yang tidak tumbuh atau mati, untuk penyulaman lebih cepat lebih baik (setelah yang lain kelihatan tumbuh ± 3-7 hari setelah tanam).
Pemupukan
Tabel pemupukan kacang tanah
APLIKASI
|
DOSIS / TAKARAN
|
FREKWENSI/PEMAKAIAN
|
Pertumbuhan
Pembungaan/pembuahan
|
3ml / 1 liter air
|
7-10 Hari x semprot
|
Penyiangan dan Pembumbunan
Pembumbunan dilakukan bersamaan saat penyiangan, bertujuan untuk menutup bagian perakaran.
Pengairan dan Penyiraman
Pengairan dilakukan agar tanah tetap lembab. Untuk menjaga kelembaban pada musim kemarau dapat diberikan mulsa (jerami dan lain-lain). Saat berbunga tidak dilakukan penyiraman, karena dapat mengganggu penyerbukan.
Pemeliharaan Lain
Hal-hal lain yang sangat menunjang faktor pemeliharaan bisa dilakukan, misalnya pemangkasan, perambatan, pemeliharaan tunas dan bunga serta sanitasi lingkungan lahan (dijaga agar menunjang kesehatan tanaman).
Hama dan Penyakit
Hama
a. Uret
Gejala: memakan akar, batang bagian bawah dan polong. Akhirnya tanaman layu dan mati. Pengendalian: olah tanah dengan baik, penggunaan pupuk kandang yang sudah matang, menanam serempak, penyiangan intensif, jika tanaman terlanjur mati segera dicabut dan uret dimusnahkan.
b. Ulat Penggulung Daun
Gejala: daun terlipat menguning, akhirnya mengering.
c. Ulat Grayak (Spodoptera litura)
Gejala: ulat memakan epidermis daun dan tulang secara berkelompok. Pengendalian: bersihkan gulma, menanam serentak, pergiliran tanaman;
d. Ulat Jengkal (Plusia sp)
Gejala: menyerang daun kacang tanah.
e. Kumbang Daun
Gejala: daun tampak berlubang, daun tinggal tulang, juga makan pucuk bunga. Pengendalian: (1) penanaman serentak;
Penyakit
a. Penyakit layu atau “Omo Wedang”
Penyebab: bakteri Xanthomonas solanacearum (E.F.S.). Gejala: daun terkulai seperti disiram air panas, akhirnya mati. Bila dipotong tampak noda coklat pada bagian pembuluh kayu dan bila dipijit keluar lendir kekuningan. Akar tanaman membusuk. Pengendalian: Pergiliran tanaman, gunakan varietas yang tahan.
b. Penyakit sapu setan
Penyebab: Mycoplasma (sejenis virus). Diduga ditularkan serangga sejenis Aphis. Gejala: bunga berwarna hijau tua seperti daun-daun kecil, ruas-ruas batang dan cabang menjadi pendek, daun-daun kecil rimbun. Pengendalian: tanaman dicabut, dibuang dan dimusnahkan, semua tanaman inang dibersihkan (sanitasi lingkungan), menanam tanaman yang tahan,
c. Penyakit Bercak Daun
Penyebab : Jamur Cercospora personata dan Cercospora arachidicola. Gejala: timbul bercak-bercak berukuran 1-5 mm, berwarna coklat dan hitam pada daun dan batang.
d. Penyakit Gapong
Penyebab: diduga Nematoda. Gejala: Polong kosong, juga bisa busuk. Pengendalian: tanahnya didangir dan dicari nematodanya.
e. Penyakit Sclerotium
Penyebab: cendawan Sclerotium rolfsii. Gejala: tanaman layu. Pengendalian: gunakan varietas yang resisten, air jangan sampai menggenang, membakar tanaman yang terserang cendawan.
f. Penyakit Karat
Penyebab: cendawan Puccinia arachidis Speg. Gejala: pada daun terdapat bercak-bercak coklat muda sampai coklat (warna karat). Daun gugur sebelum waktunya. Pengendalian: gunakan varietas yang resisten, tanaman yang terserang dicabut dan dibakar.
Panen
Umur panen tanaman kacang tanah tergantung dari jenisnya yaitu umur pendek ± 3-4 bulan dan umur panjang ± 5-6 bulan. Adapun ciri-ciri kacang tanah sudah siap dipanen antara lain:
a) Batang mulai mengeras.
b) Daun menguning dan sebagian mulai berguguran, Polong sudah berisi penuh dan keras.
c) Warna polong coklat kehitam-hitaman.